Saturday, October 12, 2013

Deteksi Dini Kanker

Pengertian Deteksi Dini 
Deteksi dini kanker adalah usaha untuk menemukan adanya kanker yang masih dapat disembuhkan, yaitu kanker yang belum lama tumbuh, masih kecil, masih lokal, belum menimbulkan kerusakan yang berarti, pada golongan tertentu dan pada
waktu tertentu. 
Tujuan Deteksi Dini 
Untuk menemukan adanya kanker dini, yaitu kanker yang dapat masih disembuhkan, untuk menngurangi morbiditas dan mortalitas kanker. 
Dasar-Dasar Mengadakan Deteksi Dini 
Deteksi kanker didasarkan atas kenyataan-kenyataan berikut :
  • Perjalanan penyakit kanker umumnya mulai dari kanker in situ atau kanker lokal dalam taraf selular atau organ
  • Banyak kasus kanker yang timbul dari tumor jinak atau lesi pra kanker yang telah lama ada
  • lebih dari 75% kasus kanker terdapat pada organ atau tempat-tempat yang mudah diperiksa sehingga mudah dapat diketemukan
  • Penderita kanker umumnya baru datang ke dokter sesudah penyakitnya dalam stadium lanjut
  • hasil pengobatan kanker dini jauh lebih baik dari lanjut
  • Penyembuhan kanker secara spontan hampir tidak pernah terjadi
Faktor Kelambatan 
Kelambatan  pengelolaan kanker dapat digolongkan dalam 3 jenis, yaitu :
  • Kelambatan Penderita
Sebab penderita antara lain, karena :  
- Penderita kanker stadium dini umumnya merasa :
  • sehat
  • tidak sakit
  • tidak terganggu pekerjaan, sehingga penyakitnya dibiarkan saja beberapa lama, bulanan atau tahunan, sampai penyakitnya itu tidak tertahan lagi
 - Kurang memperhatikan diri sendiri 
Penderita baru mengetahui adanya tumor di dalam tubuhnya setelah tumor itu besar atau setelah timbulnya keluhan.
- Tidak mengerti atau kurang menyadari akan bahaya kanker
Tidak terpikir olehnya lesi yang kelihatannya sangat ringan itu adalah suatu kanker yang sangat berbahaya
- Adanya rasa takut
  • takut diketahuinya penyakit itu kanker
  • takut ke dokter
  • takut operasi
  • takut penyakitnya lebih cepat menyebar
  • takut sakit, dsb
- Tidak mempunyai biaya
- Keluarga tidak mengizinkan ke dokter
- Rumahnya jauh dari dokter, dsb

  •  Kelambatan Dokter

Kelambatan dokter dapat disebabkan oleh :
- Tidak memikirkan keluhan penderita mungkin disebabkan oleh suatu kanker.
- Enggan mengadakan konsultasi atau merujuk penderita
- Belum "Cancer minded", yaitu berfikir kearah kanker
  • Kelambatan rumah sakit
Kelambatan rumah sakit dapat disebabkan oleh :
  • kurang tempat pemondokan di rumah sakit
  • kurang sarana diagnostik
  • kurang tenaga ahli onkologi 

Cara Deteksi
Ada beberapacara untuk mengadakan deteksi kanker :
- Penyuluhan kanker masyarakat, tujuannya :
  • Menambah pengertian masyarakat akan kanker
  • Memperpendek kelambatan kanker
  • Mencegah timbulnya kanker
  • Mencegah adanya cancerophobia
  • Mempersiapkan terapi, rehabilitasi, dan follow up
 - Pendidikan kanker profesional, tujuannya :
  • Menjadikan dokter umum sebagai "PUSAT DETEKSI KANKER" di wilayahnya masing-masing
  • Menyegarkan pengetahuan dokter umum tentang kanker
  • Memperpendek kelambatan kanker
  • Mengikutasertakan dokter umum pada follow up
- Skrining kanker
  • Syarat-syarat skrining
          Skrining kanker memerlukan banyak biaya dan tenaga, karena itu perlu diperhitungkan efektivitasnya.
  • Kasus kanker yang akan di skrin hendaknya :
  1. Ada cara pengobatan yang efektif
  2. Terdapat perbedaan hasil pengobatan yang mencolok antara stadium dini dan lanjut
  3. Insiden kanker cukup tinggi, sehingga banyak terdapat stadium dini
  • Cara deteksi yang akan dipakai hendaknya :
  1. Sederhana : Tes yang digunakan harusnya sederhana sehingga dapat dikerjakan dengan mudah tanpa menimbulkan rasa sakit tidak enak pada penderita. Tes ini harus dapat dikerjakan pada banyak orang dalam waktu yang sangat singkat
  2. Sensitif : Tes haruslah sensitif yaitu prosentase false negatif kecil. Lagi pula tes ini dapat menemukan kanker stadium dini
  3. Dapat dipercaya (rebiability) : Tes haruslah dapat dipercaya, yaitu prosentase false positif kecil
  4.  Murah : Alat-alat yang digunakan untuk skreening tidak mahal dan tidak sulit ditemukan
  • Macam-macam skrining
          Ada bermacam-macam skrining 
  1. Skrining masa (mass screening) : pemeriksaan seluruh penduduk golongan tertentu, dalam suatu wilayah tertentu dan dalam waktu tertentuuntuk mencari kanker dini.
  2. Skrining selektif (selective screening) : skrining pada golongan penduduk yang mempunyai resiko tinggi mendapat kanker.
  3. Skrining multipel (multiple screening) : satu atau lebih jenis kanker pada segolongan penduduk. skrining multipel ini jangan dikacaukan dengan "multi-step screening" yaitu skrining pada individu yang sama untuk suatu penyakit yang sama oleh 2 atau lebih ahli yang berbeda tingkatannya
  4. Penemuan kasus (case-finding) : untuk menemukan adanya suatu penyakit dan kemudian memberi pengobatannya.
  •  Cara-cara skrining
  1. Pemeriksaan klinik : dikerjakan pemeriksaan klinik dengan cepat pada satu atau lebih organ tubuh. Disini tidak perlu dikerjakan pemeriksaan klinik secara lengkap
  2. Sitologi : pemeriksaan sitologi dari sel-sel yang terlepas secara alamiah (exfoliasi) atau dilepaskan dari permukaan tubuh, dengan cara hapusan, gosokan, kerokan, dsb. seperti kulit, broncus, lambung, uterus, serviks atau dari sekreta tubuh
  3. Pemeriksaan radiografi : beberapa lesi yang terdapat dalam tubuh dapat dengan mudah dilihat pada foto x-ray
  4. Termografi : tumor ganas menghasilkan panas lebih banyak dari jaringan tubuh normal dan dapat dideteksi dengan termometer atau kamera inframerah
  5. Endoskopi : kanker yang tumbuh di dalam saluran tubuh, seperti : bronchus, usus, kandung seni, dsb, dapat dilihat dengan endoskopi, terutama dengan menggunakan fiberendoskopi yang fleksibel
  6. Tes biokomia atau immunologi : beberapa jenis kanker menghasilkan protein, enzim, metabolik, antibodi, dab, yang merupakan petanda adanya kanker yang dapat dideteksi dalam darah atau kencing
  • Skrining beberapa jenis kanker
  •  Serviks
  1. Pap-tess
  2. Colposkopi
  3. Test yodium dari schiller
  • Mamae
  1. Pemeriksaan klinik
  2. Mamografi
  3. Xerografi
  4. Thermografi
  5. Ultrasonografi
  • Kulit
  1. Pemeriksaan klinik
  2. Sitologi/biopsi lesi
  • Mulut
  1. Pemeriksaan klinik
  2. Sitologi/biopsi lesi
  • Paru
  1. Foto thorax
  2. Sitologi sputum
  •  Lambung
  1. Gastrofiberskopi
  2. Sitologi/biopsi endoskopi
  3. Foto lambung
  • Kolon dan Rektum 
  1. Guaiac test
  2. Toucer rektum
  3. Foto kolon dan rektum
  4. Rekto-sigmoidoskopi-kolonoskopi
  5. Biopsi/Sitologi
  • Kandung seni 
  1. Sitologi urine
  2. Kistografi
  3. Kistoskopi
  4. Biopsi/Sitologi


Referensi : Buku Onkologi Klinik

No comments:

Post a Comment